Newest Post

Archive for Oktober 2019

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2017 dari Kemenkes RI, jumlah kasus diare seluruh Indonesia adalah sekitar 7 juta, dan paling banyak terjadi di provinsi Jawa Barat dengan 1,2 juta kasus. diare - Alodokter Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari (akut), namun pada sebagian kasus dapat memanjang hingga berminggu-minggu (kronis). Pada umumnya, diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika disertai dehidrasi, penyakit ini bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu segera mendapat pertolongan medis. Gejala dan Penyebab Diare Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain: Perut terasa mulas. Tinja encer atau bahkan berdarah. Mengalami dehidrasi. Pusing, lemas, dan kulit kering. Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan. Pengobatan dan Pencegahan Diare Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan, seperti: Obat antibiotik Obat pereda nyeri Obat yang dapat memperlambat gerakan usus. Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak hingga matang. SUMBER : https://www.alodokter.com/diare

DIARE

Kamis, 17 Oktober 2019
Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme, karena hati memiliki banyak sekali peranan dalam metabolisme tubuh, seperti: Menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak. Menguraikan karbohidrat, lemak, dan protein. Menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Mengaktifkan berbagai enzim. Membuang bilirubin (zat yang dapat membuat tubuh menjadi kuning), kolesterol, hormon, dan obat-obatan. Membentuk protein seperti albumin dan faktor pembekuan darah. Menyimpan karbohidrat (dalam bentuk glikogen), vitamin, dan mineral. Hepatitis yang terjadi dapat bersifat akut maupun kronis. Seseorang yang mengalami hepatitis akut dapat memberikan beragam manifestasi dan perjalanan penyakit. Mulai dari tidak bergejala, bergejala dan sembuh sendiri, menjadi kronis, dan yang paling berbahaya adalah berkembang menjadi gagal hati. Bila berkembang menjadi hepatitis kronis, dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati (hepatocellular carcinoma) dalam kurun waktu tahunan. Pengobatan hepatitis sendiri bermacam-macam sesuai dengan jenis hepatitis yang diderita dan gejala yang muncul. Penyebab Hepatitis Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah sebagai berikut: Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A. Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita hepatitis B dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini. Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom. Hepatitis D. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan penyakit yang jarang terjadi, namun bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air. Ibu yang menderita hepatitis B dan C juga dapat menularkan kepada bayinya melalui jalan lahir. Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat terjadi akibat kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak sel-sel hati secara permanen dan dapat berkembang menjadi gagal hati atau sirosis. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan hepatitis. Pada beberapa kasus, hepatitis terjadi karena kondisi autoimun pada tubuh. Pada hepatitis yang disebabkan oleh autoimun, sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri, dalam hal ini adalah sel-sel hati, sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan yang terjadi dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Hepatitis autoimun lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Gejala Umum Hepatitis Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderita, terlebih dahulu virus ini akan melewati masa inkubasi. Waktu inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda-beda. HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari, HBV sekitar 45-160 hari, dan HCV sekitar 2 minggu hingga 6 bulan. Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain adalah: Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas. Feses berwarna pucat. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice). Nyeri perut. Berat badan turun. Urine menjadi gelap seperti teh. Kehilangan nafsu makan. Bila Anda mengalami hepatitis virus yang dapat berubah menjadi kronik, seperti hepatitis B dan C, mungkin Anda tidak mengalami gejala tersebut pada awalnya, sampai kerusakan yang dihasilkan oleh virus berefek terhadap fungsi hati. Sehingga diagnosisnya menjadi terlambat. Faktor Risiko Hepatitis Faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang untuk lebih mudah terkena hepatitis tergantung dari penyebab hepatitis itu sendiri. Hepatitis yang dapat menular lewat makanan atau minuman seperti hepatitis A dan hepatitis E, lebih berisiko pada pekerja pengolahan air atau pengolahan limbah. Sementara hepatitis non infeksi, lebih berisiko pada seseorang yang kecanduan alkohol. Untuk hepatitis yang penularannya melalui cairan tubuh seperti hepatitis B,C, dan D lebih berisiko pada: Petugas medis. Pengguna NAPZA dengan jarum suntik. Berganti-ganti pasangan seksual. Orang yang sering menerima transfusi darah. Namun saat ini sudah jarang orang yang tertular hepatitis melalui transfusi darah, karena setiap darah yang didonorkan terlebih dulu melewati pemeriksaan untuk penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui darah. Diagnosis Hepatitis Langkah diagnosis hepatitis pertama adalah dengan menanyakan riwayat timbulnya gejala dan mencari faktor risiko dari penderita. Lalu dilakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda atau kelainan fisik yang muncul pada pasien, seperti dengan menekan perut untuk mencari pembesaran hati sebagai tanda hepatitis, dan memeriksa kulit serta mata untuk melihat perubahan warna menjadi kuning. Setelah itu, pasien akan disarankan untuk menjalani beberapa pemeriksaan tambahan, seperti: Tes fungsi hati. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pasien untuk mengecek kinerja hati. Pada tes fungsi hati, kandungan enzim hati dalam darah, yaitu enzim aspartat aminotransferase dan alanin aminotransferase (AST/SGOT dan ALT/SGPT), akan diukur. Dalam kondisi normal, kedua enzim tersebut terdapat di dalam hati. Jika hati mengalami kerusakan akibat peradangan, kedua enzim tersebut akan tersebar dalam darah sehingga naik kadarnya. Meski demikian, perlu diingat bahwa tes fungsi hati tidak spesifik untuk menentukan penyebab hepatitis. Tes antibodi virus hepatitis. Tes ini berfungsi untuk menentukan keberadaan antibodi yang spesifik untuk virus HAV, HBV, dan HCV. Pada saat seseorang terkena hepatitis akut, tubuh akan membentuk antibodi spesifik guna memusnahkan virus yang menyerang tubuh. Antibodi dapat terbentuk beberapa minggu setelah seseorang terkena infeksi virus hepatitis. Antibodi yang dapat terdeteksi pada penderita hepatitis akut, antara lain adalah: Antibodi terhadap hepatitis A (anti HAV). Antibodi terhadap material inti dari virus hepatitis B (anti HBc). Antibodi terhadap material permukaan dari virus hepatitis B (anti HBs). Antibodi terhadap material genetik virus hepatitis B (anti HBe). Antibodi terhadap virus hepatitis C (anti HCV). Tes protein dan materi genetik virus. Pada penderita hepatitis kronis, antibodi dan sistem imun tubuh tidak dapat memusnahkan virus sehingga virus terus berkembang dan lepas dari sel hati ke dalam darah. Keberadaan virus dalam darah dapat terdeteksi dengan tes antigen spesifik dan material genetik virus, antara lain: Antigen material permukaan virus hepatitis B (HBsAg). Antigen material genetik virus hepatitis B (HBeAg). DNA virus hepatitis B (HBV DNA). RNA virus hepatitis C (HCV RNA). USG perut. Dengan bantuan gelombang suara, USG perut dapat mendeteksi kelainan pada organ hati dan sekitarnya, seperti adanya kerusakan hati, pembesaran hati, maupun tumor hati. Selain itu, melalui USG perut dapat juga terdeteksi adanya cairan dalam rongga perut serta kelainan pada kandung empedu. Biopsi hati. Dalam metode ini, sampel jaringan hati akan diambil untuk kemudian diamati menggunakan mikroskop. Melalui biopsi hati, dokter dapat menentukan penyebab kerusakan yang terjadi di dalam hati. Pengobatan Hepatitis Pengobatan yang diberikan kepada penderita hepatitis bergantung kepada penyebabnya. Pemantauan kondisi fisik pasien selama masa penyembuhan hepatitis sangat diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Aktivitas fisik yang melelahkan harus dihindari selama masa penyembuhan hingga gejala mereda. Pengobatan hepatitis A, B, dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan spesifik, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul, seperti mual muntah dan sakit perut. Perlu diingat pada kasus hepatitis akut, pemberian obat-obatan harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena fungsi hati pasien sedang terganggu. Pasien hepatitis akut harus menjaga asupan cairan tubuh, baik dengan minum air maupun dengan pemberian cairan lewat infus, untuk menghindari dehidrasi akibat sering muntah. Khusus untuk hepatitis C akut, akan diberikan obat interferon. Pengobatan hepatitis kronis memiliki tujuan untuk menghambat perkembangbiakan virus, serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut dan berkembang menjadi sirosis, kanker hati, atau gagal hati. Beda dengan hepatitis B kronis, pengobatan hepatitis C kronis juga bertujuan untuk memusnahkan virus dari dalam tubuh. Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan antivirus seperti ribavirin, simeprevir, lamivudine, dan entecavir, serta suntikan interferon. Pasien hepatitis kronis diharuskan untuk berhenti minum alkohol dan merokok untuk mencegah kerusakan hati bertambah parah. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan atau setelah terdapat infeksi hepatitis B. Pengobatan infeksi hepatitis D sampai saat ini belum diteliti lebih lanjut. Pengobatan hepatitis autoimun umumnya melibatkan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid seperti prednisone dan budesonide. Selain itu, pasien penderita hepatitis autoimun juga dapat diberikan azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporin. Komplikasi Hepatitis Penderita hepatitis akut dapat mengalami hepatitis fulminan yang berujung kepada gagal hati akibat peradangan hebat pada hati. Gejala penderita hepatitis fulminan mencakup bicara kacau dan penurunan kesadaran hingga koma. Pasien juga dapat mengalami lebam dan perdarahan akibat kurangnya protein faktor pembekuan darah yang diproduksi hati. Penderita hepatitis fulminan dapat meninggal dunia dalam beberapa minggu jika tidak dirawat dengan segera. Selain hepatitis fulminan, penderita hepatitis B dan C juga dapat mengalami hepatitis kronis. Hepatitis kronis adalah hepatitis yang terjadi pada seseorang selama lebih dari 6 bulan. Pada hepatitis kronis, virus akan berkembang biak di dalam sel-sel hati dan tidak dapat dimusnahkan oleh sistem imun. Virus yang berkembang biak secara kronis dalam hati penderita akan menyebabkan peradangan kronis dan dapat menyebabkan sirosis, kanker hati, atau gagal hati. Pencegahan Hepatitis Agar terhindar dari hepatitis, seseorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya dengan: Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis. Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram, sayuran, serta buah-buahan. Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain. Tidak menyentuh tumpahan darah tanpa sarung tangan pelindung. Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom, atau tidak berganti-ganti pasangan. Kurangi konsumsi alkohol. Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa dicegah secara efektif melalui vaksinasi. Untuk vaksin hepatitis C, D, dan E hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan. Namun di beberapa negara, vaksin hepatitis C sudah tersedia dan bisa digunakan. SUMBER : https://www.alodokter.com/hepatitis
Pengertian Penyakit Maag Maag merupakan istilah umum untuk menggambarkan gangguan pada lambung. Istilah maag dalam dunia medis disebut dengan dispepsia. Gangguan maag merupakan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau sekitar ulu hati yang sifatnya berulang dan kronik. Sekitar 25% populasi umum mengalami dispepsia setiap tahunnya. Kondisi ini tidak mengancam nyawa. Namun bila berlangsung terus-menerus dapat memengaruhi kualitas hidup penderita, dan memberikan beban ekonomi yang besar. Berdasarkan kriteria Rome III, seseorang dapat dikatakan maag atau dispepsia bila mengalami satu atau lebih gejala berikut: Perut terasa penuh setelah makan. Cepat kenyang (tidak dapat menghabiskan porsi makanan seperti biasanya). Nyeri atau rasa panas seperti terbakar pada ulu hati. Gejala Penyakit Maag Gejala maag yang paling sering timbul adalah: Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas (sekitar ulu hati) Rasa panas seperti terbakar di dada Perut kembung Sering bersendawa Cepat kenyang saat makan Sebagian orang juga mengalami rasa mual, muntah, kehilangan nafsu makan hingga penurunan berat badan. Mag Penyebab Penyakit Maag maag merupakan gejala dari berbagai macam penyakit. Sebanyak 25% pasien dengan kondisi ini memiliki kelainan organik yang mendasari. Kelainan organik yang sering menyebabkan keluhan maag adalah tukak lambung, gastro-esophageal reflux disease (GERD), kanker lambung, dan akibat penggunaan jangka panjang obat antinyeri golongan OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid). Di sisi lain, sebanyak 75% individu dengan keluhan dispepsia tidak ditemukan adanya kelainan yang mendasari saat diperiksa. Inilah yang disebut dengan dispepsia fungsional. Ada beberapa faktor yang berperan, yaitu: Gangguan saraf atau otot lambung. Gangguan pada sistem ini menyebabkan pengosongan lambung lebih lambat, sehingga menyebabkan mual, muntah, cepat kenyang, atau kembung. Sensitivitas terhadap nyeri. Secara normal, lambung akan merenggang ketika makanan masuk ke dalamnya. Sebagian orang sensitif terhadap kejadian ini, sehingga terasa nyeri. Infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan hingga luka pada lambung. Faktor psikologis dan sosial. Individu yang mengalami dispepsia fungsional sering kali mengalami kecemasan atau depresi. Gejala dispepsia akan membaik dengan mengobati depresi atau kecemasannya. Diagnosis Penyakit Maag Untuk mengetahui penyebab maag, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik yang detail. Umumnya penilaian ini cukup apabila keluhan yang dialami tergolong ringan, dan tidak ditemukan adanya penurunan berat badan atau muntah berulang. Namun jika gejala tidak membaik dalam 4–8 minggu, atau gejala yang dialami semakin berat, pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebabnya perlu dilakukan. Berikut adalah kemungkinan pemeriksaan yang akan dilakukan pada pasien maag atau dispepsia: Pada individu berusia >55 tahun dengan gejala yang serius seperti muntah berulang, penurunan berat badan, atau kesulitan menelan, dilakukan prosedur endoskopi untuk melihat kelainan pada saluran cerna bagian atas (kerongkongan, lambung, dan usus halus). Pada individu berusia Pada semua individu, pemeriksaan rontgen atau CT scan juga dapat dilakukan bila ada indikasi. Pengobatan Penyakit Maag Pengobatan untuk sakit maag tergantung dari kondisi yang mendasarinya. Apabila tidak ditemukan penyebab yang jelas, pengobatan bertujuan untuk mengurangi nyeri dan timbulnya gejala. Pengobatan yang dimaksud mencakup perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, dan penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar asam lambung. Penanganan di rumah Sebagian pasien maag mengalami perbaikan gejala setelah melakukan perubahan gaya hidup, yang mencakup: Perubahan pola atau kebiasaan makan: Membatasi atau menghindari makanan yang tinggi lemak, karena ini dapat memperlambat pengosongan lambung. Cokelat, mentol, dan alkohol akan memperburuk gejala maag, sebab katup antara kerongkongan dengan lambung menjadi relaks. Hal ini membuat asam lambung mudah naik kembali ke kerongkongan (refluks). Makanan pedas dan asam seperti tomat dan jeruk dapat memperburuk gejala dispepsia. Begitu pula dengan kopi. Makan lebih sering (5–6 kali sehari) dalam porsi yang lebih kecil, daripada 2–3 kali makan dalam porsi besar. Setelah makan, dianjurkan untuk menunggu 2–3 jam sebelum berbaring. Karena itu, mengemil pada malam hari sebaiknya dihindari. Hindari atau berhenti merokok. Apabila maag atau dispepsia terjadi di malam hari, naikkan kasur tidur bagian kepala sekitar 15–20 cm dengan mengganjal kasurnya. Bukan dengan memberikan ganjalan di bawah kepala. Ini dilakukan agar posisi kerongkongan dan lambung setengah berdiri, sehingga mengurangi refluks. Hindari menggunakan pakaian yang ketat di sekitar dada. Kurangi berat badan. Selain perubahan gaya hidup, obat-obatan berikut juga dapat mengurangi gejala dengan menurunkan kadar asam lambung. Obat-obatan ini merupakan obat bebas yang bisa didapat tanpa resep dokter. Obat golongan proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, dan esomeprazol, yang merupakan golongan paling baik dalam mengatasi nyeri lambung. Obat golongan H2-blocker, seperti ranitidin, famotidin, dan simetidin. Tidak memberikan efek sebaik obat golongan PPI, namun dapat mengurangi nyeri dalam waktu yang lebih cepat. Obat yang mengandung Antasid dan Sukralfat dapat membantu mengurangi gejala akut maag atau dispepsia dengan cara melapisi dinding lambung agar tidak teriritasi asam lambung. Metode alternatif, seperti teknik relaksasi, meditasi, hipnoterapi dan akupunktur juga dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala maag atau dispepsia. Stres emosional dapat meningkatkan kadar asam lambung. Apabila hal ini sangat memengaruhi kualitas hidup, pasien dianjurkan untuk menemui psikolog atau psikiater. Pengelolaan stres emosional terbukti dapat membuat kondisi fisik dan mental menjadi lebih baik. Kapan harus ke dokter Segera hubungi dokter bila Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut: Usia >50 tahun saat gejala pertama kali muncul. Muntah terus-menerus. Muntah darah. Berat badan menurun tanpa disengaja, atau kehilangan nafsu makan. Tinja berwarna merah kehitaman; menyerupai kopi. Nyeri atau kesulitan saat menelan. Nyeri perut hebat yang berlangsung lebih dari 1 jam. Nyeri perut hilang timbul selama lebih dari 24 jam. Mengalami demam >39oC. Terdapat riwayat kanker pada keluarga. Pencegahan Penyakit Maag Perubahan gaya hidup seperti di bawah ini akan mengurangi frekuensi dan mencegah timbulnya maag: Kurangi atau hindari makanan pedas, asam, dan berlemak tinggi. Makan lebih sering (5–6 kali sehari) dengan porsi yang lebih kecil, dibandingkan 2–3 kali makan besar. Membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol dan kafein (kopi). Hindari atau berhenti merokok. Mengurangi atau menghindari penggunaan obat golongan OAINS, kortikosteroid dan antikoagulan (anti pembekuan darah). Mengelola stres dan kecemasan. Komplikasi Penyakit Maag Dispepsia fungsional biasanya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun bila terjadi terus-menerus, kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas. Tubuh juga bisa kekurangan gizi karena kehilangan nafsu makan. Akibatnya, seseorang akan menjadi lebih mudah sakit, sehingga tidak bisa bekerja atau beraktivitas. Apabila maag atau dispepsia disebabkan oleh kondisi tertentu, komplikasi yang akan timbul bergantung dari kondisi yang mendasari. SUMBER : https://www.klikdokter.com/penyakit/mag

MAG

Rabu, 16 Oktober 2019
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan keras gigi.[1] Penyakit ini ditandai dengan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, kematian saraf gigi (nekrose) dan infeksi periapikal dan infeksi sistemik yang bisa membahayakan penderita, dan bahkan bisa berakibat kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan.[2] Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan.[2][3] Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi.[4] Walaupun apa yang terlihat dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi. Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa.[5][6][7] Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi. Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belum diketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehingga organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.[8] SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Karies_gigi
Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan.[1][2] Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.[3] Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung, diabetes tipe 2, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, osteoartritis[2] dan asma[2][4][5]. Kegemukan sangat sering disebabkan oleh kombinasi antara asupan energi makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kerentanan genetik, meskipun sebagian kecil kasus terutama disebabkan oleh gen, gangguan endokrin, obat-obatan atau penyakit psikiatri. Hanya sedikit bukti yang mendukung pandangan bahwa orang yang gemuk makan sedikit namun berat badannya bertambah karena metabolisme tubuh yang lambat; rata-rata orang gemuk mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan orang yang kurus karena dibutuhkan energi untuk manjaga massa tubuh yang lebih besar.[6][7] Pengaturan diet dan aktivitas fisik masih menjadi tata laksana utama kegemukan. Kualitas asupan dapat diperbaiki dengan mengurangi konsumsi makanan padat energi contohnya makanan yang tinggi lemak dan gula, serta dengan meningkatkan asupan serat. Obat-obatan anti-kegemukan dapat dikonsumsi untuk mengurangi selera makan atau menghambat penyerapan lemak, disertai dengan asupan diet yang tepat. Apabila diet, olahraga, dan obat-obatan belum efektif, maka balon lambung dapat membantu mengurangi berat badan, atau operasi dapat dilakukan untuk mengurangi volume lambung dan/atau panjang usus sehingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih dini dan menurunkan kemampuan penyerapan nutrisi dari makanan.[8][9] Kegemukan adalah penyebab kematian yang dapat dicegah paling utama di dunia, dengan prevalensi pada orang dewasa dan anak yang semakin meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius pada abad 21.[10] Kegemukan umumnya merupakan stigma di dunia modern (khususnya di Dunia barat), meskipun pada suatu waktu dalam sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan, dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang.[2][11] Pada tahun 2013, orang dengan kegemukan di dunia berjumlah 2,1 miliar dan Indonesia masuk urutan 10 besar dengan orang kegemukan berjumlah 40 juta orang atau setara seluruh penduduk Jawa Barat. Tidak seperti halnya di negara maju yang gemuk kebanyakan adalah laki-laki, maka di Indonesia yang gemuk kebanyakan adalah perempuan.[12] SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Kegemukan
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas. SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan
Pengertian Dasar Sistem Pencernaan Manusia Bagian ini yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing. Macam-macam proses pencernaan Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan di mana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase (Ptyalin) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil. Pada tahap berikutnya menuju lambung di sini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah. Dalam system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap, sisa makanan yang tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme tubuh. Sistem pencernaan yang baik sangat berpengaruh pertumbuhan dan perkembangan manusia karena system pencernaan merupakan sisem dasar sebeum system-sistem tubuh yang lain bekerja, karena sumber energy yang didapat dari rgan lain bergantung dari system pencernaan dalam memprosesnya. Organ Pencernaan pada Manusia Saluran pencernaan merupakan bagian dalam tubuh yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan melalui suatu proses (pengunyahan, penelanan dan percampuran) dengan bantuan beberapa zat kimia yang disebut dengan enzim dan biasanya terdapat di beberapa bagian organ pencernaan. Banyak sekali organ-organ pada tubuh untuk melakukan proses pencernaan tersebut. Sebagai contohnya, berikut beberapa organ pencernaan pada manusia beserta penjelasannya. Organ Mulut Mulut adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai pintu masuk suatu makanan ke dalam tubuh manusia. Pada bagian ini terdapat beberapa alat yang akan membantu dalam proses pencernaan diantaranya: gigi, lidah serta kelenjar ludah atau air liur. Di dalam rongga mulut ini makanan akan mengalami proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Berikut beberapa alat bantu dalam mulut dalam proses pencernaan: Gigi Seperti yang sudah diketahui bahwa gigi ini memiliki fungsi untuk mengunyah makanan agar menjadi halus. Dengan proses tersebut memungkinkan enzim-enzim pencernaan akan lebih cepat dan mudah dalam mencerna makanan tersebut. Gigi sendiri dibedakan menjadi empat macam yang tergantung pada letak dan fungsinya, seperti gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Selain itu pada gigi manusia terdiri dari tiga bagian yaitu: mahkota gigi atau biasanya disebut dengan Korona, leher gigi (Kolum) dan juga akar gigi (Radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi ini merupakan termasuk dalam bagian gigi yang paling luar. Organ Kerongkongan Kerongkongan atau dikenal dengan esofagus adalah saluran penghubung antara rongga mulut dengan bagian lambung. Organ ini memiliki fungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari rongga mulut menuju lambung. Jadi pada bagian kerongkongan ini hanya menyalurkan makanan ke lambung dan tidak terjadi pencernaan di sana. Otot pada kerongkongan ini ternyata dapat berkontraksi secara bergelombang, sehingga dengan mudah akan mendorong makanan untuk masuk ke dalam lambung. Gerakan yang terjadi pada lambung tersebut dikenal dengan istilah gerak peristaltik. Gerak tersebut terjadi disebabkan karena otot yang memanjang dan melingkari pada dinding kerongkongan juga mengkerut secara bergantian. Sehingga gerak peristaltik tersebut merupakan gerakan kembang kempis pada kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke lambung. Lambung Organ lambung atau lebih dikenal dengan istilah Ventrikulus merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri dari rongga perut yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu: pada bagian atas atau disebut dengan Kardiak, bagian tengah yang membulat (Fundus) dan pada bagian bawah bernama Pilorus. Letak Karidak memang berdekatan dengan organ hati dan berhubungan dengan kerongkongan langsung. Sedangkan Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Usus halus Usus halus atau dikenal dengan istilah Intestinum ini merupakan tempat penyerapan sari makanan dan juga sebagai tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Pada organ usus ini terdapat beberapa bagian, di antaranya: Usus dua belas jari atau dikenal dengan istilah duodenum. Usus kosong atau jejenum. Usus Penyerapan atau ileum. Alat Pencernaan Usus Besar Makanan yang tidak dicerna oleh organ usus halus maka akan menuju ke usus besar. Pada usus besar ini juga terdapat sebuah bakteri yang bernama Escherichia coli yang akan membantu proses pembusukan yang terjadi di usus besar menjadi feses. Selain berfungsi untuk membantu pembusukan, bakteri ini juga menghasilkan vitamin K, yang mana vitamin tersebut memiliki peran yang penting dalam proses pembekuan darah. Anus Anus merupakan tempat untuk pembuangan feses atau sisa makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun sebelum feses tersebut dibuang, maka akan ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Otot spinktker yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan juga otot lurik. Jadi proses buang ari besar (defekasi) dilakukan dengan sadar, yaitu adanya kontraksi otot dinding pada perut. Kemudian juga diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Dengan begitu fases akan dapat terdorong keluar melalui anus. Quipperian, itulah tadi pembahasan kita tentang sistem pencernaan pada manusia yang lengkap dengan contoh organ-organnya dan penjelasannya secara detail. Setiap makanan yang masuk pasti sangat berdampak pada tubuh kita terutama untuk makanan yang bergizi. SUMBER : https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/pengertian-sistem-pencernaan-manusia/
Tubuh kita memerlukan 7 jenis nutrisi setiap hari supaya tidak gampang sakit. Yuk, pelajari apa akibatnya jika kamu kekurangan atau kelebihan 7 nutrisi tersebut! KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Tubuh mengubah gula sederhana dan pati kompleks menjadi glukosa untuk dijadikan sumber energi sel tubuh. Kelebihan karbohidrat akan menaikkan berat badan karena disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Bagaimana caranya agar tidak kelebihan karbohidrat? Ganti konsumsi nasi putih, kue, dan roti putih menjadi gandum/oatmeal, sorghum, quinoa, wortel, beet, dan kacang-kacangan yang berserat tinggi dan penuh vitamin mineral. Sumber karbohidrat berserat tinggi membuat kamu lebih kenyang dan penuh nutrisi. Berapa banyak karbohidrat yang diperlukan tubuh? Disarankan, 40% kalori kita bersumber dari karbohidrat. Biasanya, perempuan Indonesia dengan berat badan dan kegiatan normal hanya membutuhkan 1,500 kal/hari, dengan acuan 40% kita membutuhkan 600 kalori/hari dari karbohidrat, setara dengan 3 porsi nasi putih/hari. PROTEIN Protein berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Tubuh kita memecah protein menjadi berbagai macam asam amino kemudian diserap oleh sel-sel tubuh untuk kebutuhan metabolisme dan pertumbuhannya. Berapa banyak protein yang dibutuhkan setiap hari? Tubuh membutuhkan 0.8gr protein dari setiap 1kg berat tubuh. Jadi protein yang dibutuhkan laki-laki sekitar 44g setiap hari, dan 36g untuk perempuan. Sebagai acuan, 36-44 gram protein setara dengan 1-2 dada ayam. Apa yang terjadi jika kelebihan protein? Banyak sekali kasus di mana kita sering kali mengkonsumsi protein lebih. Akibat paling sering adalah asam urat, kolesterol meningkat, berat badan naik, gangguan fungsi ginjal dan meningkatkan resiko kanker. Untuk mencegah kelebihan protein, cukup pastikan dalam 1 porsi makanan kita hanya terdapat 1-2 Jenis sumber protein seperti ayam, ikan atau ganti dengan protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, dan sayur hijau. LEMAK Lemak adalah sumber energi kaya yang membantu penyerapan Vitamin A, D, E, dan K dan pembetukan hormon didalam tubuh. Sumber lemak terbaik adalah alpukat, kacang-kacangan, sayur hijau, dan buah-buahan. Apa yang terjadi jika kelebihan lemak? Meningkatkan resiko kanker Obesitas Sembelit Kerusakan dinding arteri dan otak Kolesterol tinggi Berapa banyak lemak yang dibutuhkan tubuh? Rata-rata orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi 30% lemak, 30% protein, dan 40% karbohidrat. Lemak yang dikonsumsi sebaiknya mengandung omega 3 dan minyak nabati. Dengan acuan 1,500 kalori per hari, 30% lemak setara dengan 450 kalori atau 3 sendok olive oil atau 6 sendok makan selai kacang dalam sehari. VITAMIN Vitamin sangat penting untuk metabolisme tubuh dan merawat sel tubuh. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan Vitamin untuk banyak proses didalamnya dan kita paling sering kekurangan vitamin karena pemilihan dan cara pengolahan makanan modern. Vitamin C & B kompleks sangatlah rentan terhadap suhu sehingga seringkali rusak ketika dimasak dalam suhu tinggi. Terlebih lagi, Vitamin C & B kompleks harus dikonsumsi setiap hari karena kelebihannya tidak dapat disimpan dalam tubuh dan selalu dikeluarkan melalui urin. Kekurangan vitamin bisa menyebabkan penyakit mata, anemia, hipertensi, penyakit ginjal, penuaan dini, eczema, kanker, batuk pilek, osteoporosis, dan sakit ketika haid/menstruasi. Vitamin dapat banyak ditemukan dalam buah dan sayur seperti kacang-kacangan, bayam, apel, tomat, sunflower seed, alpukat, kale, sunflower seeds, buah bit, lemon dan jeruk. MINERAL Mineral juga sangat penting untuk pertumbuhan dan proses metabolisme dalam sel tubuh kita, mulai dari rambut, kulit, tulang hingga sel darah membutuhkan Mineral dalam kesehariannya. Mineral juga meningkat fungsi saraf dan membantu mengubah makanan menjadi energi. Apa yang terjadi jika kita kekurangan mineral? Kekurangan mineral dapat menyebabkan banyak proses metabolisme tubuh terganggu dan timbul masalah kesehatan seperti osteoporosis, anemia, mudah lelah, kulit kering, rambut rontok hingga masalah keseimbangan hormonal. Berapa banyak mineral yang dibutuhkan tubuh per hari? Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu mineral mayor dan minor. Mineral mayor umumnya merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah 100 mg per hari atau lebih. Mineral mayor meliputi kalsium, kalium, fosfor, sulfur, dan magnesium. Sedangkan Mineral minor atau sering disebut trace mineral merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh. Beberapa mineral minor tersebut adalah zink, besi, mangan, tembaga, boron, silikon, molibdenum, vanadium, kromium, selenium, dan iodin. Mineral banyak didapatkan dari tanaman yang tumbuh dalam tanah seperti jahe, kunyit, wortel, buah bit, kacang-kacangan, kacang mede, dan juga sayuran berwarna hijau gelap seperti kale. SERAT TUMBUHAN Serat tumbuhan atau disebut juga dengan Serat Makanan (dietary fiber) adalah bagian dari makanan yang tidak dipecah oleh tubuh dan membantu untuk menjaga fungsi sistem pencernaan lebih baik. Serat berguna untuk membantu penyerapan nutrisi di usus, menjaga aktifitas usus tetap optimal, mengendalikan imunitas dan keseimbangan bakteri usus dan melindungi sel-sel tubuh sehingga mencegah konstipasi, ambeien, penyakit hati dan kanker usus besar. Bagaimana agar tidak kekurangan fiber? Perbanyak konsumsi sayuran hijau seperti Bayam Horenzo, Kale, Parsley, Seledri, dan sayuran hijau lain. Kamu juga bisa konsumsi jenis makanan tinggi karbohidrat dan protein yang juga mengandung tinggi serat seperti gandum, sorghum, edamame, dan tempe. AIR 65% berat tubuh itu terbuat dari air. Kandungan air dalam tubuh berkurang lewat pencernaan, pernapasan, keringat, dan urin. Sangat penting untuk mengisi ulang kadar air dalam tubuh kita dengan minum air mineral atau makan sayur buah yang memiliki kandungan air tinggi seperti timun, semangka, dan jeruk. Apa yang terjadi kalau kita kurang minum air? Kekurangan air bisa menyebabkan gangguan dan kerusakan pada banyak sel dan organ seperti otak, mata, darah, dan saluran pencernaan. Ciri-cirinya bisa terlihat dari daya konsentrasi yang lemah, moody, mata kering, darah kental, tekanan darah rendah, konstipasi, air kencing yang kuning, sakit batu ginjal, dan sakit ketika kencing. Berapa banyak air yang diperlukan tubuh? Biasanya, kita dianjurkan untuk minum 8 gelas per hari (2-3 liter). Tapi berlebihan juga tidak sehat. Cara sederhana lainnya untuk melihat kecukupan minum air kita adalah dengan menjaga warna BAK tetap kuning terang sepanjang hari. Paket Detox berisi 8 botol jus yang dibuat dengan mempertimbangkan 7 nutrisi yang diperlukan oleh tubuh ini. Penuhi nutrisi dengan rutin Detox 1 hari setiap minggu supaya usus bisa lebih bersih dan hormon bisa lebih seimbang. SUMBER : https://www.nakedpress.co/blogs/stories/tubuh-harus-punya-7-nutrisi-apa-saja-mereka-1
Manusia memerlukan energi untuk bisa hidup dan melakukan berbagai aktifitas. Energi dapat didapat dari berbagai macam makanan dan minuman terutama yang mengandung zat kalori. Kebutuhan energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor. Lalu apa saja yang mempengaruhi kebutuhan energi pada manusia? antara lain yaitu : umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan. Kebutuhan energi juga tergantung dengan aktifitas sehari-hari. Kebutuhan energi pria tentu akan lebih banyak dibanding wanita, juga seorang pekerja kasar akan lebih banyak memerlukan energi dibanding orang yang duduk didepan meja. Sumber Energi Bagi Tubuh Seperti yang telah ditulis sebelumnya bahwa manusia memerlukan energi untuk beraktifitas. Untuk memenuhi kebutuhan energi pada manusia dapat diperoleh dari sumber makanan hewani maupun nabati. Sumber makanan tersebut harus dipastikan mengandung berbagai zat gizi atau nutrisi seperti karbohidrat, lemak, dan protein sebagai sumber energi utama. Menyimpan kalori yang banyak apakah akan baik bagi tubuh? Apa jadinya jika kita menyimpan cadangan kalori yang banyak dalam tubuh? Kelebihan kalori pada tubuh akan disimpan sebagai cadangan lemak. Semakin banyak cadangan lemak yang menumpuk pada tubuh maka akan semakin gemuk tubuh manusia. Mengurangi porsi makan agar asupan kalori dalam tubuh sedikit Untuk yang mengalami kegemukan biasanya melakukan berbagai cara agar badannya menjadi kurusan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah diet makan. Namun menurunkan berat badan dengan cara mengurangi porsi makan kurang efektif jika tidak diimbangi dengan memperhitungkan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dan olahraga. Jika melihat dampak yang ada, maka cara terbaik dalam agenda menurunkan berat badan adalah dengan memperhatikan kebutuhan kalori harian. Beragam Cara Memperhitungkan Kebutuhan Energi Agar tubuh manusia dapat memperoleh asupan energi yang baik dan optimal juga tidak terjadi kegemukan alias kelebihan berat badan maka kebutuhan energi pada manusia harus diperhitungkan secara tepat. Jangan sampai energi yang dikonsumsi berlebih sehingga kegemukan dan juga jangan sampai kurang asupan sehingga kekurusan. Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam mempertimbangkan kebutuhan energi tersebut adalah: 1. Menentukan berat badan ideal Berat badan ideal manusia dapat dihitung dengan rumus BB ideal = 0,9 x (tinggi badan-100). Berat badan dikatakan mencapai ideal jika berat badan mencapai nilai BB ideal atau setidaknya kurang atau melebihi angka tersebut tidak lebih dari 3 kilogram. Berat badan ideal seorang atlet akan berbeda dengan berat badan orang biasa. Hal ini disebabkan karna pada tubuh atlit massa tubuhnya juga dipengaruhi oleh pembentukan massa otot sehingga badannya lebih berat. Demikian pula halnya jika hal ini dibandingkan antara pria dan wanita. Pria cenderung bermassa tubuh lebih berat daripada wanita. 2. Kebutuhan basal (KB) Apa itu kebutuhan basal? Kebutuhan basal yaitu suatu kebutuhan berupa energi dan juga kalori pada manusia yang paling mendasar untuk menjaga metabolisme tubuh seperti kerja jantung, paru-paru, usus, dan juga sistem pencernaan. Kebutuhan Basal pria dan wanita berbeda. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut. KB wanita = Berat Badan ideal x 25 kkal KB pria = Berat Badan ideal x 30 kkal 3. Aktivitas fisik (AF) Pembagian ukuran aktivitas manusia secara umum dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat. Aktivitas berat tentunya akan membutuhkan energi lebih besar dibandingkan aktivitas ringan dan sedang. Adapun contoh aktifitas yang tergolong aktivitas ringan adalah bekerja kantoran, membaca, memancing, berjalan. Aktivitas sedang contohnya adalah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, bersepeda. Aktivitas berat adalah jogging, dan mendaki gunung. Aktivitas ringan memiliki angka aktivitas fisik sebesar 10-20% dari kebutuhan basal atau = 20% x 1462,5 = 292,5 Kkal. Aktivitas sedang memerlukan 20 – 30% x Kebutuhan Bassal dan aktivitas berat adalah sebesar 40-50% x Kebutuhan Bassal 4. Usia (KU = Koreksi Usia) Kebutuhan kalori manusia akan semakin menurun diiringi pertambahan usia. Semakin tua usia seseorang maka kebutuhan kalori akan semakin berkurang. Standarisasinya adalah faktor koreksi dikalikan Kebutuhan Basal (1462,5 Kalori). Adapun untuk usia antara 40-59 tahun koreksi kalori mencapai 5%, sedangkan untuk usia 60-69 tahun koreksi kalori sebesar 10% dan usia yang lebih dari 70 tahun koreksi kalori sebesar 20% Contohnya seseorang yang berusia 47 tahun maka koreksi kebutuhkan kalori adalah sebesar 5% x 1462,5 Kkal = 73, 125 Kkal. 5. Total Kalori yang dibutuhkan (TK) Untuk menghitung kalori yang dibutuhkan maka dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut. Kebutuhan Bassal (KB), Aktivitas Fisik (AF), Koreksi Usia (KU) TL = KB+AF – KU Maka jika seseorang berusia 40 tahun KB = 1462,5 Kkal AF = 292,5 Kkal dan KU = 73,125 kebutuhan kalori perhari adalah: TK = 1462,5 + 292,5 – 73,125 = 1681, 875 Kkal per hari SUMBER : https://ipageek.blogspot.com/2018/01/kebutuhan-energi-pada-manusia.html
Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan. SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Penjernihan_air
Lapisan pelindung dan pengkilap, terinspirasi dari lapisan pelindung yang terdapat pada daun tumbuhan yang bernama lapisan lilin atau kutikula.             Kutikula pada daun memiliki kegunaan untuk memperlambat proses penguapan yang terjadi pada daun serta kutikula sendiri memiliki sifat hidrofobik yaitu sifat untuk menolak air, sehingga air yang ada akan susah mengenai daun secara langsung.             Begitu pula dengan lapisan pelindung dan pengkilap, biasanya lapisan ini digunakan untuk mempertahankan ketajaman warna maupun suatu benda tertentu baik dari air hujan, cahaya matahari, debu, kotoran, bakteri, dan sejenisnya. Apabila suatu benda tidak diberikan lapisan pelindung dan pengkilap, maka dapat dipastikan benda tersebut akan lebih cepat mengalami kerusakan secara alami. SUMBER : https://brainly.co.id/tugas/12956968
Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja. SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Sensor_cahaya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan. Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia. Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001. SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya
1. Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil  letak epidermis akar ini di bagian terluar akar.  Fungsi Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil = Jalan masuk air dan garam mineral.  2. Korteks akar tumbuhan dikotil letak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis.  Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil = tempat menyimpan cadangan makanan.  3. Endodermis akar tumbuhan dikotil  letak Endodermis akar ini dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.  Fungsi Endodermis akar tumbuhan dikotil = Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.  4 . Perisikel akar tumbuhan dikotil  letak Perisikel akar ini disebelah dalam lapisan endodermis.  Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil = Membentuk cabang akar dan kambium gabus.  5. Xilem akar tumbuhan dikotil  letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar.  Fungsi Xilem akar tumbuhan dikotil = Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.  6. Floem akar tumbuhan dikotil  letak Perisikel akar ini di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.  Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil = Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.  7. Empulur akar tumbuhan dikotil  letak Perisikel akar ini dibagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.  Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil = Menyimpan makanan cadangan.  Untuk monokotilnya, adalah :  struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Monokotil sebagai berikut.  a) Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman Dikotil.  b) Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman Dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium.  c) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xilem dan floem yang berselang-seling. SUMBER : https://brainly.co.id/tugas/1244142
A. Fungsi Batang Secara umum, batang mempunyai fungsi sebagai berikut: Menegakkan di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga. Tempat melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara dua buku disebut ruas (internodus). Mengarahkan posisi daun agar memperoleh cahaya matahari yang cukup. Organ utama yang berfungsi dalam transportasi air dan zat makanan. Pada tumbuhan tertentu (mis, kunyit) berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan B. Jaringan Penyusun Batang Struktur jaringan yang menyusun batang pada tumbuhan dari luar ke dalam adalah epidermis, kortek, dan slinder pusat. Epidermis : Satu lapisan sel. Modifikasi : trikoma dan stomata. Setelah dewasa stomata akan menjadi lentisel (pori penghubung ruang antar sel dalam batang dengan udara lingkungan. Pada batang dewasa, jika epidermis rusak maka lapisan epidermis digantikan oleh jaringan felogen atau kambium gabus. Di bawah epidermis terdapat jaringan korteks. Korteks, tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan kortek batang memiliki fungsi seperti halnya pada akar. Jaringan pengankut. Jaringan di bawah kortek adalah jaringan pembuluh tapis (floem) yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada bagian dalam dari floem ditemukan adanya berkas pengangkut yang disebut dengan pembuluh kayu (xilem), yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun, xilem juga dapat berfungsi sebagai jaringan penguat. Stele, tersusun oleh jaringan parenkim berbentuk jari-jari empulur. Seperti halnya pada akar di bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang. Pada tumbuhan dikotil, diantara floem dan xilem dibatasi oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah yang menyebabkan diameter batang bertambah besar. SUMBER : https://haumagenst.blogspot.com/2014/10/struktur-dan-fungsi-jaringan-pada-organ_28.html
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bila terpapar cahaya dan udara. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan. Cara umum organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Organ tumbuhan tersusun atas sekelompok sel yang mempunyai keaktifan yang sama, yang disebut jaringan. Secara morfologi dan anatomi daun merupakan organ tumbuhan yang paling beragam. Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis, penguapan (transpirasi), dan transportasi. Daun tersusun atas beberapa macam jaringan seperti epidermis, parenkim dan ikatan pembuluh (xilem dal floem). jaringan-daun Mulut daun (stomata), yang berfunngsi untuk pertukaran gas. stomata ini umumnya terdapat dibagian daun membuka dan menutupnya stomata diatur oleh tekanan turgor. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan dalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Pengertian Daun Daun adalah organ tumbuhan yang menempel pada batang. Daun berfungsi sebagai tempat melakukan fotosintesin. Setiap tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas untuk mencirikan tumbuhan tersebut. Melalui pengamatan, kamu dapat membedakan antara daun dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan .dikotil memiliki peruratan memata jala, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung. Bagaimana struktur anatomi daun, sehingga dapat melaksanakan fungsi fotosintesis dan pertukaran zat? Setiap struktur daun tersusun dari lapisan- lapisan sel yang menyusunnya. Lihat pada Gambar 3.13! Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebutdengan epidermis yang berfungsi untuk melindungi daun. Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh lapisan kutikula serupa lilin. Struktur dan Fungsi Daun Struktur-dan-Fungsi-Daun Struktur Umum Organ tumbuhan, seperti hal organ pada hewan tersusun atas jaringan (sekelompok sel yang mrmpunyai keaktifan khas ). Jaringan tersusun atas sel. Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bilaterpapar cahayadan udara. Daun terdiri atas tiga sistem jaringan. Helai daun ( lamina ) terdiri atas selapis epidermis pelindung, bagian jaringan dasar parenkim yang dikenal sebagai mesofil dan terdiri atas stuktur luar dan struktur dalam daun yang berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Baca Juga : Membran Sel Ciri-ciri Daun : Pada umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian daun yang luas sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan CO2. Cirri tersebut tentu sesuai dengan fungsinya. Ada 4 macam jaringan pada organ daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pengangkutan. Stuktur jaringan luar daun terdiri dari : Helaian daun ( lamina ) Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian. Maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaian di sebut pula sebagai sifat daunnya. Contoh : jika kita mengatakan daun nangka jorong sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan helaiannya. Tangkai daun ( petioulus ) Tangkai daun merupakan bagian yang mendukung pelayannya dan bertugas untuk mendapatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Pelepah daun ( folius ) Daun yang berupih hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal ( monokotil ) pelepah daun mempunyai fungsi untuk Sebagai pelindung kuncup yang mudah, seperti dapat di lihat pada tanaman tebu (Seccharum Officinnarum L). Memberi kekuatan pada tanaman. Daun yang memilki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan talas. Daun yang tidak memiliki satu bagian daun disebut daun tidak sempurna. Struktur jaringan dalam daun umumnya tersusun atas : Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan atas dan bawah daun. Fungsinga adalah untuk melindungi jaringan daun yang ada dibawahnya. Epidermis juga dilapisi lapisan lilin atau kutikula yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan yang lebih besar, bagaian tertentu beberapa sel epdirmis berupa menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas. Untuk daun yang tumbuh mendatar stomata biasanya terdapat banyak di bagian bawah permukaan daun, sedangkan untuk daun yang posisinya tegak stomata terdapat pada bagian kedua sisi daun dan untuk tumbuhan air stomata banyak ditemukan pada bagian atas permukaan daun. Jaringan parenkim jaringan ini terdiri dari jaringan palisade atau jaringan tiang dan jaringan bunga karang atau spon. Kedua jaringan tadi merupakan jaringan mesofil atau daging daun. Pada jaringan ini pula terdapat klorofil yang sangat penting untuk proses fotosintesis. Jaringan Pengangkutjaringan ini terdapat pada tulang daun, jaringan pengangkut ini berupa jaringan floem dan xylem yang merupakan kelanjutan dari jaringan pengangkut pada akar, batang kemudian berakhir pada ujung atau tepi daun, yang berfungsi sebagai alat transport dan sebagai penguat daun. Jaringan tambahan daun, jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. Baca Juga : Peredaran Darah Dalam Tubuh Manusia Struktur Jaringan Daun Sejati Daun sejati adalah daun yang memiliki helaian daun, pelepah daun dan tangkai daun atau sering disebut daun lengkap. Terdiri atas jaringan : Epidermis Daun Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Mesofil Daun (Jaringan dasar) Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Berkas Pengangkut Daun Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun. Jaringan Tambahan Daun Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. Variasi daun Kelengkapan daun Daun lengkap yaitu daun yang terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (vagina). Daun yang tidak lengkap adalah daun yang tidak mempunyai satu atau dua bagian dari bagian-bagian tersebut. Ada beberapa macam daun yang tidak lengkap, yaitu : Terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut dengan daun bertangkai Terdiri dari pelepah dan helaian daun disebut daun duduk.berupih. Terdiri dari helaian daun saja disebut daun duduk. Terdiri dari tangkai daun saja disebut helaian daun semu atau palsu. Baca Juga : Spermatogenesis Adalah Bangun (bentuk) daun (Circumscriptio) Berdasarkan letak bagian daun terlebar, bentuk umum daun dapat dibedakan atas 4 golongan yaitu : Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun Jika panjang : lebar = 1: 1 disebut bulat atau bundar (orbicularis). Contoh : pada teratai besar (Jatropa curcas). Jika panjang : lebar = (1,5-2) : (1) disebut jorong (ovalisatau ellipticus) seperti pada nangka (Arthrocarpus communis). Jika panjang : lebar = (2,5-3) : (1) disebut memanjang (oblongus), seperti pada srikaya (Annona squamosa) Jika panjanag :lebar = (3,5) : (1) disebut lanset ( lanceolatus) Jika tangkai daun tertanam pada bagian tengah disebut bangun perisai (peltatus), contoh pada keladi (Caladium bicolor). Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah daun Pangkal daun tidak bertoreh Bulat telur (ovatus), contoh pada daunkembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Segi tiga (triangularis), segi tiga sama kaki, seperti pada kembang bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa) Delta (deltoids), segi tiga sama sisi, seperti pada daun air mata pengantin (Antigonon leptopus) Belah ketupat (rhomboiides), bangun segi empat tetapi sisinya tidaskl sama panjang, contoh pada anak daun yang di ujung pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus) Pangkal daun bertoreh atau berlekuk Jantung (cordatus), seperti bulat telur tapi pangkalnya berlekuk, seperti pada daun waru (Hibiscus tilliaceus). Ginjal atau kerinjal (reniformis), seperi pada pgagan (Centela asiatica). Anak panah (sagitatus), seperti pada enceng (Saginataria shitifolia) Tombak (hastatus), pada wewehan (Monocharia hastata) Bertelinga (auriculatus), pada tempuyung (Sonchus arvensis) Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun Bulat telur sungsang (obovatus), pada sawo kecik (Manikara kauki) Jantung sungsang (obcordatus), seperti pada sidaguri (Sida retusa) Segi tiga terbalik (cuneatus), pada anak daun semanggi (Marsilea crenata) Sudip (sphatulatus), pada daun tapak liman (Elephantopus scaber) Tidak ada bagian yang terlebar, dari pangkal sampai ke ujung hamper sama lebar Garis (linearis), contoh pada daun padi (Oryza sativa) Pita (ligulatus), serupa garis tetapi lebih panjang lagi dan agak lebar, contoh pada jagung (Zea mays) Pedang (ensiformis), seperti bangun garis tetapi daun tebal dibagian tengahnya dan tipis dibagian tepinya, pada nenas seberang (Agave sisalana). Paku atau dabus (subulatus), bentuk daun seperti silindr, ujung runcing, seluruh bagian kaku, pada daun cemara (Araucaria cuninghamii) Jarum (acerosus), serupa paku lebih kecil dan meruncing panjang, pada Pinus merkusii. Ujung daun (apex folii) Ada beberapa bentuk ujung daun yaitu : Jika pertemuan tepi daun puncak dengan membentuk sudut lancip, maka disebut ujung daun meruncing (acutus). Biasanya ditemukan pada daun bangun bulat memanjang, lanset, segi iga, delta, belah ketupat dan lain-lain. Contoh pada daun padi. Jika pwertemuan tepi daun berada di bawah puncak maka ujung daun disebut meruncing (acuminatus). Ditemukan pada daun kembang sepatu. Jika pertemuan tepi daun berada di atas puncak dan membentuk sedut tumpul maka ujung daun ini disebut tumpul (obtusus), ditemukan pada daun sawo kecik. Jika pertemuan tepi daun tidak membentuk sudut atau bulat maka disebut ujung daun daun membulat (rotundatus). Jika ujung daun rata disebut romping (truncates), contoh pada daun jambu monyet. Jika ujung daun berlekuk maka disebut ujung daun terbelah (retusus), contoh pada daun saliguri (Sida retusa) Jika ujung daun berduri naka disebut mucronatus, contoh daun nenas seberang. Jika ujung daunnya menggulung disebut cirrhosus, biasanya ditemukan pada ujung daun yang bersulur seperti kembang sunsang. Jika pada daun yang distalnya sempit terdapat ujung yang panjang seperti jarum disebut aristatus Jika pada daun yang bagian distalnya lbar dan terdapat ujung yang panjang seperti jarum disebut caudatus. Baca Juga : Kelainan Sistem Gerak Manusia Menurut Ahli Biologi Pangkal Daun (basis folii) Untuk menentukan bentuk pangkal daun, kita terlebih dahulu menghubungkan kedua tepi daun ke arah basal. Adakalanya kedua tepi daun tidak menyatu pada pangkal daun karena dibatasi oleh tangkai daun. Berdasarkan ini maka bentuk bentuk pangkal daun dapat dijumpai sebagai berikut : Pangkal daun yang tidak menyatu Runcing / acutus Meruncing / acuminatus Tumpul / obtusus Membulat / rotundatus Rompang atau rata / truncatus Berlekuk / emarginatus Hestatus Kedua tepi daun menyatu (connatus) Ditembus batang, jika pangkal daun tumbuh menyatu dengan daun yang ada dihadapannya disebut connatus-perfoliatus, dan apabila kedua tepi daun menyatu dan mengelilingi batang disebut perfoliolatus. Tulang Daun (nervus) Fungsi tulang daun adalah: Memperkuat daun seperti halnya tulang tulang hewan dan manusia, oleh sebab itu tulang daun disebut juga rangka daun Transportasi zat zat karena tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas pembuluh angkut. Berdasarakan besar kecilnya tulang daun, dapat dibedakan menjadi Ibu tulang daun (costa), ukuran terbesar, merupakan terusan dari tangkai daun, biasanya membagi daun menjadi dua bagian. Tulang daun lateral (nervus lateral), cabang tulang daun yang keluar dari ibu tulang daun. Urat daun (vena), tulang daun yang amat kecil yang tersusun seperti jala atau sejajar. Sistem tulang daun menunjukkan cara tulang daun tersusun dalam helaian daun. Menurut susunan tulang daunnya dikenal: Jika tulang daun terpencar ke arah tepi daun Bertulang menjari / palminervis, cabang tulang daun terpencar dari satu titik pada pangkal ibu tulang. Bertulang menyirip / penninervis, cabang keluar di sepanjang ibu tulang daun. Jika di bagian atas ujung daun tulang tulang menyatu Bertulang lurus / rectinervis, biasanya ditemukan pada daun rumput rumputan Bertulang melengkung / curvinervis, biasanya ditemukan pada hampir semua Melastomataceae. Biasanya tumbuhan monokotil mempunyai pertulangan sejajar dan melengkung, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai pertulangan menyirip dan menjari. Begitu juga dengan vena (urat daun), pada tumbuhan monokotil umumnya mempunyai vena sejajar, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai vena seperti jala. Namun terkadang pada beberapa jenis, ditemukan pengecualian terhadap hal yang umum di atas. Tepi Helaian Daun Berdasarkan torehan yang ada pada daun suatu tumbuhan, maka daun dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu daun dengan pinggiran rata / intinger dan daun dengan torehan pada tepinya / divisus. Baca Juga : Struktur dan Fungsi Jaringan Akar Menurut Ahli Biologi Torehan pada pinggir daun sangat beraneka ragam sifatnya, berdasarkan dalam atau tidaknya torehan pingir daun dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Torehan merdeka, maksudnya bangun daun tidak dipengaruhi oleh torehan itu. Seringkali torehan tidak berkaitan dengan ibu tulang daun atau cabang tulang daun. Torehan mempengaruhi bentuk, tepi daun mengubah bangun umum daun. Torehan biasanya terjadi diantara tulang tulang cabang dengan tulang daun utama. Lekukan yang terjadi pada pinggir daun disebut sinus, serta tonjolannya disebut dengan angulus. Berdasarkan bentuk sinus dan angulusnya, maka pinggir daun dengan torehan merdeka dapat dibedakan atas: Bergerigi / serratus, sinus dan angulusnya sama sama runcing. Bergerigi ganda / biserratus, jika angulus pada daun yang bergerigi mempunyai gerigi lagi. Berombak / repandus, jika sinus dan angulusnya sama sama tumpul Bergigi / dentatus, jika sinus tumpul dan angulusnya runcing. Beringgit / crenatus, jika sinus lancip dan angulus tumpul. Pada pinggir daun yang mempengaruhi bentuk, berdasarkan dalamnya torehan dapat dibedakan sebagai berikut: Berlekuk / lobatus, dalam torehan kurang dari setengah panjang tulang cabang. Bercangap / fissus, dalam torehan sampai dengan setengah panjang tulang cabang. Berbagi / partitus, dalam torehan melebihi setengah panjang tulang cabang. Berdasarkan macam torehan serta hubungannya dengan pertulangan daun itu sendiri maka pinggir daun dapat berbentuk: Palmatilobus / berlekuk menjari Palmatividus / bercangap menjari Palmatipartitus / berbagi menjari Pinnatilobus / berlekuk menyirip Pinnatividus / bercangap menyirip Pinnatipartitus / berbagi menyirip Daging Daun (Intervenium) Tebal dan tipisnya daun disebabkan kerja dari meristem papan. Berdasarkan sifat ini daun dapat dibedakan menjadi : Tipis seperti selaput (membranaceus), ex. Hymenophyllum australe Seprti kertas (papyraceus atau chartaceus), ex. Musa paradisiacal Tipis lunak (herbaceous), ex. Nasturtium officinale Seperti perkamen, ex. Cocos nucifera Seperti kulit atau tulang, ex.Calophyllum inophylum Berdaging (carnosus), ex. Aloe sp Warna daun Daun biasanya berwarna hijau sesuai dengan fungsinya sebagai alat fotosintesis, naun kita temukan daun tidak berwarna hijau seperti merah kuning kecoklatan dan lain lain. Misalnya pada daun Acalypha wilkesiana yang berwarna merah disebabkan karena warna antosianin menutupi warna hijau klorofil. Untuk mengamati daun sebaiknya dilihat pada tanaman yang sudah dewasa, karena adakalanya daun muda dari beberapa tumbuhan mempunyai warna yang tidak sama dengan daun yang sudah dewasa. Permukaan Daun Permukaan atas daun biasanya berwarna lebih hijau dan mengkilat dibandingkan dengan permukaan bawah daun. Kadang kadang permukaan daun dapat ditumbuhi oleh sisik, rambut, duri dan lain lain. Berdasarkan hal yang demikian maka permukaan daun dibedakan atas: Licin (laevis), dapat terlihat mengkilat(nitidus), suram(opacus) atau juga berselaput lilin (pruinosus). Gundul (glaber) Kasap (scaber) Berkerut (rugosus) Berbingkul bingkul (bullatus), seperti berkerut tapi kerutannya lebih besar. Berambut (pilus) Berambut (pilosus), rambut pendek dan tersebar (bulu halus dan jarang). Berambut panjang (villosus), rambut panjang dan lunak. Berambut beludru (velutinus), rabut pendek dan rapat. Berambut kasar (hirsutus), jika rambut kaku, jika diraba terasa kasar. Berambut bintang (stellato-pillosus), rambut bercabang. Berambut duri (sedtotus), rambut amat kaku dan tegar. Berambut bulu (plumosus), rambut seperti bulu yakni rambut yang masing masing berambut lagi. Berambut empuk (pubescens), rambut pendek, lunak merapat pada permukaan. Berambut sutera (sericeus), rambut tegak, rapat, lurus, lunak dan mengkilap. Berambut wol (lonatus), panjang, keriting tidak teratur. Berambut seperti vilt (tomentosus), jika rambut kacau yang tidak teratur namun padat membentuk suatu lapisan padat. Berambut seperti sikat dan merapat (strigosus), jika rambut kaku dan merapat ke permukaan. Bersisik (lepidus), terdapat pada sisi bawah daun durian. Baca Juga : Pengertian Iklim Menurut Para Ahli Klimatologi Pelipatan Daun Macam macam cara pelipatan daun: Conduplicate, daun melipat di sepanjang ibu tulang daun. Plicate, daun melipat berulang ulang di sepanjang ibu tulang daun secara longitudinal dalam bentuk zig zag. Circinate, daun menggulung dari ujung daun menuju dasar daun. Convolute / supervolute, daun menggulung dari salah satu pinggir daun, sehingga menutupi bagian yang lain. Involute, kedua pinggir daun menggulung sampai bagian tengahdaun pada permukaan atas. Revulute, kedua pinggir daun menggulung sampai bagian tengah pada permukaan bawah daun. Sendi Daun (pulvinus) Yaitu bagian tangkai daun atau tangakai anak daun yang membengkak, baik pada monokotil dan dikotil. Berfungsi sebagai engsel yang memungkinkan gerakan bolak balik antara bagian daun tersebut. Engsel tersebut disebut sendi daun (pulvinus), yang bisa juga ditemukan antara tangkai dan helaian daun dan helaian anak daun. Selain pulvinus, ada pembengkakan pada tangkai daun yang mirip dengan pulvinus, tetapi hanya bisa merubah satu kali orientasi daun atau membentuk kaitan sebagai bantuan untuk memanjat, sendi ini disebut pulvinoid. Sendi absisi adalah bagian daun yang lemah dimana daun atau anak daun atau sebagian tangkai daun atau rakhis akhirnya akan patah. Biasanya sisa sendi absisi bisa dikenali dengan adanya cekungan yang melingkar disekeliling tempat bekas daun. Sendi absisi seringkali membengkak, menandai bagian yang akan patah atau berabsisi. Daun Penumpu (stipula) Merupakan lembaran serupa daun kecil atau tonjolan yang akan tumbuh ketika kuncup masih kecil. Dapat segera tanggal atau tetap tinggal lebih lama. Macam macam stipula : Stipula liberae (daun penumpu bebas), daun penumpu ini bebas terletak di kanan kiri pangkal daun. Stipula adnate, daun penumpu ini melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun. Stipula axillaris / stipula interpetiolaris, daun penumpu berlekatan menjadi satu di dalam ketiak daun. Stipula petiolo opposita / stipula antidroma, daun penumpu berlekatan menjadi satu dan berhadapan dengan tangkai daun. Biasanya agak lebar sehingga melingkari batang. Stipula interpetiolaris, dua stipula yang berlekatan terletak diantara dua tangkai daun. Biasanya terdapat pada daun yang duduk berhadapan pada satu buku. Selaput Bumbung (ochrea) Merupakan selaput tipis berbentuk tabung yang menyelubungi atau mengelilingi pangkal suatu ruas batang. Sering dianggap sebagai daun penumpu. Misalnya pada Ixora sp dan Morinda citrifolia. Lidah lidah (ligula) Merupakan suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dengan helaian daun pada rumput rumputan (Graminae). Fungsinya adalah untuk mencegah masuknya air ke dalam ketiak daun, sehingga terhindar dari pembusukan. Variasi stuktur dan jaringan daun Daun dapat dikelompokkan berdasarkan susunan atau struktur tertentu. Daun memiliki jaringan epidermis, jaringan parenkim, berkas penangangkut daun, dan jaringan tambahan daun. Variasi struktur daun : Bentuk helaian daun Berdasarkan bentuk helaian daun atau dilihat dari posisi relative bagian daun yang paling lebar daun. Bentuk ujung daun Susunan tulang daun Menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar Variasi jaringan daun : Epidermis Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya. Jaringan Pagar atau Jaringan Tiang dikenal juga dengan istilah jaringan palisade, merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Jaringan bunga karang Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan Berkas pembuluh angkut Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium. Xilem Berfungsi untuk mengangkut air dan garam yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis Floem Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan termasuk daun itu sendiri. Baca Juga : Pengertian, Jenis, Pencemaran Lingkungan Dan Cara Penanggulanganya Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang. SUMBER : https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-daun/
Pengertian Jaringan Dewasa Jaringan dewasa yakni merupakan jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang telah berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Adapun Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks. Ciri-Ciri Jaringan Dewasa Terdapat ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa yakni diantaranya : Seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel Sel -Selnya sudah tida bisa membelah Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik Bentuknya tetap Terdapat ruang antar satu dengan sel yang lain. Sitoplasma dan vakuolanya besar Fungsi Jaringan Dewasa Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi 4 jaringan yakni jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. berikut ini adalah penjelasannya. 1. Jaringan Pelindung Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun dari jaringan epidermis dan juga jaringan gabus. Adapu fungsi dari jaringan pelindung yakni melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang buruk. 2. Jaringan Epidermis Jaringan epidermis yakni merupakan jaringan pada bagian terluar yang menyelubungi permukaan tubuh pada tumbuhan. Jaringan epidermis ini pula tersusun atas 1 lapis sel dengan susunan yang rapat hingga tiada ruang antar selnya. Sementara itu jaringan epidermis ini berfungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh lingkungan yang buruk atau patogen, penyerap air maupun mineral. menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang bisa mencegah evaporasi terhadap batang dan daun. Ciri-Ciri Jaringan Epidermis: Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut: Tersusun atas 1 sel yang tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel. Ukuran serta susunannya sangat banyak Tidak berklorofil Memiliki trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata yakni untuk melindungi semua permukaan tumbuhan Spina (duri). Seperti yang ada pada tumbuhan seperti pada mawar dan bunga kertas Memiliki Velamen atau epidermis ganda. Yang ada pada akar gantung Memiliki sel Kipas. Fungsi dari sel kipas yakni untuk mengurangi penguapan Sel kersik. yakni sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. 3. Jaringan gabus Sesudah batang-batang membesar, lalu epidermis terdesak dan kemudian pecah dan rusak. karena sebab itu epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Adapun jaringan gabus ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu endodermis, eksodermis, dan peridermis. Pada bagian peridermis terdapat felem, feloderm dan felogen, 4. Jaringan Dasar (Parenkim) Jaringan Parenkim atau disebut juga dengan jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian pada tumbuhan. Adapun ciri-ciri Jaringan dasar (Parenkim) ini ialah: Pertama, sel penyusunnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. yang mana ruang antarsel ini digunakan untuk pertukaran gas. Kedua, dinding sel tipis dan bervakuola besar yang mana berperan untuk menyimpan makanan cadangan. Selnya berbentuk polihedral atau bersegi banyak. Jenis-Jenis Jaringan Parenkim Berdasarkan fungsi jaringan parenkim terbagi menjadi 5 jenis, yakni : Parenkim Pengangkut Parenkim pengangkut yang berada pada sekitar jaringan pengangkut. Adapun sell parenkim pengangkut ini bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya Parenkim Penimbun Parenkin Penimbun yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun berada di empulur batang dan akar, umbi, dan akar rimpang Parenkim Asimilasi Parenkim Asimilasi yakni merupakan jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi seperti parenkim palisade dan parenkim spons (bunga karang) pada daun Parenkim Air Parenkim Air yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan air. Biasanya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering, tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen Parenkim Udara (aerenkim) Parenkim Udara yakni merupakkan jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan udara. Parenkim udara adanya pada tanaman anggrek, batang genjer, batang talas, dan batang teratai. SUMBER : https://materibelajar.co.id/pengertian-jaringan-dewasa/

JARINGAN DEWASA

Minggu, 13 Oktober 2019
Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Tumbuhan : Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap JARINGAN MERISTEM Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut ini kita akan membahas tentang macam jaringan yang dapat pada tumbuhan dan hewan. Pada dasarnya, tubuh tumbuhan multiseluler merupakan satu unit morfologi. Dikatakan demikian karena tubuh tumbuhan tersusun dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan sel-sel terseb ut dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipe sel dengan ciri yang serupa membentuk suatu kelompok sel yang dikenal sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Ikat : Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada akar,batang, dan daun. Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan meristem, epidermis,parenkim,kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut. Lihat Daftar Inti Pelajaran : Pengertian Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel – selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian – bagian tertentu saja pada tumbuh – tumbuhan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Hewan : Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya Ciri Ciri Jaringan Meristem Bentuk dan ukurannya selnya sama (kubus) Dinding Selnya Tipis Selnya penuh dengan protoplasma Isi sel tidak mengandung zat makanan Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah. Fungsi Jaringan Meristem Sebagai Promeristem Sebagai Jaringan meristem primer Sebagai Jaringan meristem sekunder Sebagai Meristem apikal (meristem ujung) terdapat di ujung akar dan ujung batang Sebagai Meristem lateral (meristem samping) terdapat di kambium dan kambium gabus Sebagai Meristem interkalar (meristem antara) terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer) Jenis Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya Promeristem Jaringan meristem primer Jaringan meristem sekunder Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Letak Posisi dalam Tubuh Tumbuhan Meristem apikal (meristem ujung) terdapat di ujung akar dan ujung batang Meristem lateral (meristem samping) terdapat di kambium dan kambium gabus Meristem interkalar (meristem antara) terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya Penjelasan Lengkapnya : Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem, meristem primer dan meristem sekunder Promeristem Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan. Embrio/lembaga punya tiga bagian yaitu: – Radikula (akar lembaga) – Kotiledon (daun lembaga) – Kaulikulus (batang lembaga) Didalam biji ada beberapa bagian yaitu Plumula, Epikotil, Hipokotil, dan Kotiledon. Bagian bawah pangkal (Aksis) yang melekat pada kotiledon dinamakan Hipokotil dan bagian ujungnya (Terminal) disebut Radikula. Bagian atas pangkal adalah Epikotil dan bagian ujungnya adalah Plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Fungi / Klasifikasi Jamur Pada biji jagung (Tumbuhan Monokotil) hanya terdapat satu Kotiledon yang sering dinamakan dengan sekutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diselubungi oleh Koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh Koleoptil. Perkecambahan adalah munculnya Plantula (Tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembanagn embrio. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang sedangkan Radikula menjadi akar. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rantai Makanan : Pengertian, Jenis, Jaring, Contoh, Gambar Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu perkecambahan Hipogeal dan perkecambahan Epigeal. Perkecambahan Hipogeal: Pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada dalam tanah. Contoh pada kacang kapri. Perkecambahan Epigeal: Tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar kepermukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh: Kacang Tanah, Kacang Hijau. Jaringan meristem primer Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar semakin bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Animalia Pada meristem primer yang terletak pada ujung batang tumbuhan, terdapat beberapa teori yang disebut dengan teori titik tumbuh, yaitu sebagai berikut: 1) Teori Sel Apikal–Hofmeister dan Nageli Tidak ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada pucuk tumbuhan. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dari satu sel tunggal. 2) Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880) Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal). Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Lambung : Anatomi Dan Fisiologi Lambung Manusia Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari beberapa sel meristematis yang saling bertumpukan, yang terletak pada bagian paling pucuk dari batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan sudah tidak digunakan lagi, tapi konsep dasar tentang adanya lapisan meristem yang bertingkat pada ujung batang tetap digunakan. Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein: Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu 1) Dermatogen (pembentukan epidermis), 2) Periblem (pembentukan korteks), dan 3) Plerom (pembentukan silinder pusat). 3) Teori Tunika Korpus–Schmidt Sebagai kelanjutan dari konsep yang dikemukakan Hanstein, Buder dan para muridnya mengembangkan teori Tunika-Korpus. Berbeda dengan Hanstein yang mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya megemukakan dua lapisan jaringan dalam teorinya, yaitu “tunika” yang terdiri dari satu atau lebih lapisan sel yang menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat. Schmidt, muridnya Buder, mengembangkan kembali teori ini. Dia menitikberatkan pada perbedaan dua lapisan ini. Dia menyampaikan ide bahwa perbedaan utama dari tunika dan korpus adalah perbedaan antara pertumbuhan dan pembelahan sel. Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan melengkung batang, mengakibatkan perluasan permukaan tumbuhan, namun tidak berpengaruh pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pada gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan bagian ujung (paling atas) menjadi tipis dan bagian tepi jadi tebal. Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal” (=pucuk tanaman–bagian atas–yang mengalami pertumbuhan ke atas). Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan L2 membelah secara melengkung untuk menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah dengan arah yang lebih random lagi. Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tidak konstan. Kadang cepat, kadang pelan. Kerjasama yang baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika dan pertambahan volume tumbuhan oleh korpus menghasilkan keserasian pertumbuhan pada tanaman. Jaringan meristem sekunder Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel –sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar da tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil ( Agave,Aloe, Jucca, dan Draceana). Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air. Kambium biasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu : – Kambium Vasikuler Kambium Vasikuler adalah cambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara floem dan xylem. – Kambium Intervasikuler Kambium Intervasikuler adalah kambium yang berada di antara berkas pengangkut. Kesatuan antara kambium vasikuler dengan cambium intervasikuler membentuk lingkaran cambium atau lingkaran vaskuler. Pada meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah meristematis dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel derivatnya yang masih berdekatan dengan pemula. Daerah meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari : protoderm yang menghasilkan epidermis prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim. Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Letak Posisi dalam Tubuh Tumbuhan Meristem apikal (meristem ujung) terdapat di ujung akar dan ujung batang Meristem lateral (meristem samping) terdapat di kambium dan kambium gabus Meristem interkalar (meristem antara) terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang Penjelasan Lengkapnya Meristem apikal terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. meristem apeks pucuk Gambar Jaringan Meristem Apikal Gambar Jaringan Meristem Apikal Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan dapat berubah-ubah Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut : Pteridophyta : terdiri dari 1 sel disebut sel apical terdiri dari lebih dari 1 sel disebut initial apical Gymnospermae Type Cycas : terdapat meristem permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal Type Ginkgo : terdapat sel induk sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah) Anggiospermae Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu : Dermatogen (I) menjadi epidermis Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat Periblem (II) akan menjadi korteks – Meristem apeks akar Pteridophyta terdiri dari satu atau lebih sel ( 3-5 sel) berupa kumpulan sel Anggiospermae dan Gymnospermae Seperti teori Hanstein pada apeks pucuk, meristem apeks akar terdiri dari: Protoderm, meristem korteks, dan meristem silinder pembuluh. Meristem Interkalar terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan. Gambar Jaringan Meristem Interkalar Gambar Jaringan Meristem Interkalar Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas. Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang rumput-rumputan. Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar sumbu. Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan itu terbatas pada aerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu di dekat dan di atas buku. Meristem lateral terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Gambar Jaringan Meristem Lateral Meristem ini termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus yang menyebabkan pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks, umum ditemukan pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut pertumbuhan sekunder. – Kambium pembuluhIalah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks. – Struktur Kambium PembuluhKambium merupakan meristem lateral karena berada di daerah lateral akar dan batang. Pada kebanyakan pohon dan semak, daerah kambium berupa silinder yang berlapis banyak dan pada penampang melintang membentuk cincin yang kontinu. Pada saat aktif, kambium terdiri dari banyak lapisan sel, namun pada saat istirahat (dorman) hanya ada satu lapisan sel. Lapisan sel itu dianggap bermuka dua karena dapat membentuk turunan ke dua arah. Setelah membelah secara perikrinal, sel yang ada di sebelah dalam berkembang menjadi sel xylem dan sel yang berada di luar tetap aktif sebagai kambium atau sel luar berkembang menjadi sel floem dan sel dalam tetap berlaku sebagai kambium. Inilah tafsiran yang dianut secara luas. Bukti yang paling meyakinkan adalah bahwa floem sekunder dan xylem sekunder seakan-akan merupakan gambar cermin dari sesamanya. Pada saat-saat tertentu kambium membentuk jari-jari empulur baru yang kemudian di temukan baik di xylem mapun di floem. Selanjutnya, sementara kambium terdorong ke luar seiring dengan menebalnya silinder xylem di sebelah dalamnya kambium membelah dengan bidang pembelahan antiklinal sehingga dapat menambah luas tangensial. Dengan demikian, luas cambium mengimbang perluasan silinder xylem yang dikelilinginya. – Perkembangan Kambium PembuluhPada tumbuhan monokotil dan sejumlah dikotil basah, prokambium akan habis terdiferensiasi menjadi jaringan pembuluh. Pada tumbuhan berkayu, sebagian prokambium dalam setiap ikatan pembuluh akan berkembang menjadi cambium fasikuler. Perubahan antara pertumbuhan primer dan sekunder tidaklah tajam karena jaringan primer diperoleh akibat pembelahan pada daerah subapikal dan seluruh pertumbuhan lateral merupakan proses yang sinambung dari mulai apeks sampai batang yang dewasa. Pada umumnya dianggap bahwa transisi terjadi secara bertahap dan biasanya lambat, meskipun kadang-kadang cepat, dan baik prokambium maupun cambium merupakan dua stadium perkembangan dari satu macam meristem. Kambium dapat pula terjadi pada beberapa tempat yang sebelumnya tidak menampakkan kambium, seperti pada kambium interfasikuler. Pada sejumlah tumbuhan hanya cambium fasikuler yang berperan dan setiap ikatan pembuluh membesar, diiringi oleh sedikit pertumbuhan sekunder. Pembelan difus (tersebar) dan proliferasi sel pada jari-jari empulur medulla sudah cukup mengimbangi produksi kayu yang sedikit itu. Kerangka kayu tumbuhan seperti itu menunjukkan pola kerangka berkas ikatan pembuluh asal. Pada pohon dan semak yang banyak membentuk kayu, cambium interfasikuler berdiferensiasi pada jari-jari empulur medulla baik secara serentak bersama dengan cambium fasikuler atau beberapa saat sesudahnya. Kambium interfasikuler berdiferensiasi sebagai panel yang meluas dari tepi cambium fasikuler. Kedua panel dari tepi dua ikatan pembuluh yang berdampingan akan bertemu sehingga membentuk kambium interfasikuler yang sinambung. Dengan demikian, pula terjadi kesinambungan dari seluruh kambium. Setelah beberapa bulan atau tahun, kedua macam cambium tak dapat dibedakan dan seluruh dinamakan kambium pembuluh saja. Jenis Sel Kambium Dari segi morfologi dapat dibedakan dua macam pemula sebagai berikut: (1) Pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga berbantuk kumparan, disebut pemula kumparan atau pemula fusiform, menghasilkan unsurbyang memanjang atau aksial (vertical)npada kayu (xylem) dan bagian dalam kayu (floem); (2) pemula jari-jari empulur yang tumbuh kea rah radial. Pemula Fusiform Sel yang berbentuk kumparan ini panjangnya berkisar 140 – 462 µm pada dikotil dan 700 – 4500 µm pada pinus. Panjang sel dapat beragam dalam setahun, bergantung pada keseimbangan antara pembelahan sel dan ekspansi sel. Pada sayatan radial, dindig ujung tampak datar, namun pada sayatan tangensial berbentuk lancip, atau meruncing secara bertahap atau langsung. Pada sayatan melintang sel ini tampak seperti segi empat atau agak pipih. Panjang pemula fusiform adalah penting karena sedikit banyak mempengaruhi panjang turunannya. Namun, pengukuran xylem tidak menunjukan panjang yang sama dengan cambium karena terjadi pemanjangan sel sewaktu xylem tumbuh menjadi dewasa. Pemula Jari-jari Empulur Pemula jari-jari empulur lebih kecil daripada pemula fusirorm, yakni pendek dan isodiametris, atau 2 – 3 kali lebih tinggi dri pada lebarnya. Pada coniferae, pemula jari-jari empulur senantiasa tersusun sebagai deretan sel kea rah vertical yang terdiri dari satu baris sel, dinamakan berseri satu atau unisertiat. Kelompok pemula jari-jari empulur dapat menjadi lebih panjang dengan hilangnya pemula fusiform diantara dua kelompok pemula jari-jari empulur, sehingga keduanya dapat menyatu. Atau pemula fusiform mengubah dirinya dengan membelah melintang beberapa kali menjadi sederetan pemula jari-jari empulur. Jika salah satu mekanisme tersebut mengakibatkan jari-jari empulur menjadi berseri banyak atau multiseriat, maka pemula segera hilang sehingga kondisi uniseriat diperoleh kembali. Pada dikotil sering terdapat jari-jari empuluruniseriat maupun multiseriat dan hal itu tercermin dalam pemula jari-jari empulurnya. Pada setiap jenis, kelompok pemula dapat hanya mengandung pemula panjang saja, isodiametris saja, atau campuran keduanya. Jika keduanya ditemukan, maka pemula panjang hamper selalu bertempat di bagian paling atas atau paling bawah jari-jari empulur atau di kedua tempat itu; selebihnya terdiri dari pemula berbentuk isodiametris. Berdasarkan susunan sel fusiform, dapat dibedakan : Kambium bertingkat Sel initial tersusun berjajar letak ujung sel sama tinggi Kambium tidak bertingkat Sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan Kambium gabus Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder. Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk olehfelogenkearahdalam.Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja. Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur. Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya. SUMBER : https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-meristem/

// Copyright © desain //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //